Camping di pantai Indah Kurma

Di akhir tahun 2016 kami ingin mengukir cerita di pantai Indah Kurma. Kami merencanakan untuk camping 1 malam di pantai itu dengan 6 personil, namun pada hari H nya berkurang tinggal 4 orang yg bisa ikut camping. Awalnya sih ragu karna personil tinggal dikit, tapi tekat dan rasa penasaran yang menggebu-gebu untuk mengharuskan kami tetap meneruskan niat kami.
Hari H pun tiba, kami berkemas menuju pantai itu dari Sangatta pukul 11.30 WITA istirahat makan siang di simpang bontang sekitar 1 jam, setelah perut terisi perjalanan kami lanjutkan lewat Marang Kayu. Setiba di desa Marang Kayu kami singgah d pasar untuk membeli jagung. Tepat pukul 15.00 WITA kami tiba di dermaga untuk memarkir kendaraan roda 4 kami dengan biaya 10 ribu rupiah untuk 1 malam. Perjalanan kami lanjutkan menggunakan kapal klotok untuk menyebrang ke pantai Indah Kurma dengan biaya sebesar 20 ribu/org PP dengan perjalanan sekitar 10 menit.
Sampai d pulau itu kami harus bayar tiket masuk 10 ribu/org untuk bermalam, sangat murah bukan?? Dengan fasilitas diantaranya:
- Toilet tersedia 5 pintu dengan air bersih dari mata air tawar,
- Pendopo yang sangat besar bisa menampung 50 orang,
- Musholla yang besar,
- Home stay yang di sewakan 1 jt/malam
Selepas dari itu tidak perlu kawatir untuk mengecas hp, karna listrik tersedia di malam hari karena menggunakan genset dari penjaga pulau.
Setelah perahu sandar di pulau itu kami harus berjalan kaki +- 100 meter melewati pinggiran empang untuk sampai di Pantai Indah Kurma, terdengar deburan ombak yang membuat kami tak sabar untuk melepas lelah,
Waaauuww....... pemandangan yang sangat asri terlihat dari sudut pohon-pohon pinus yg menjuntai tinggi. Kami pun membuka semua perlengkapan camping, memasang hammock dan tenda. Hari pun mulai gelap, sesegera mungkin kami merakit pancing, karena dari cerita pengalaman penjaga pantai yg sangat ramah dengan pengunjung itu kalau ingin memancing di malam hari karna di sore hari hanya kepiting yang makan umpan. Setelah mancing kami buat api unggun untuk masak menu makan malam.
Malam semakin larut di sertai deburan ombak membuat suasana makin asik untuk begadang sampai timbulnya sunset, namun cuaca di saat itu berubah jadi mendung. Kami pun tak sabar untuk menikmati jernihnya air laut yang mengharuskan kami untuk mandi dan bersih-bersih. Setelah itu kami membuat menu sarapan pagi dan berkemas untuk pulang.
Sedikit video gan pantai indah kurma https://m.youtube.com/watch?v=7JlZSydUzi4
BalasHapus